Pemerintah Harus Tanggung Jawab, UN Perlu Disempurnakan
Jakarta - Pengamat pendidikan Arif Rahman tidak terkejut dengan adanya kasus kebocoran soal ujian yang membuat 100 persen siswa di 33 SMA se-Indonesia tidak lulus. Kecurangan UN di daerah memang tinggi.
"Saya memang sudah menduga itu akan terjadi. Sebab UN perlu disempurnakan," ujar Arif kepada detikcom, Selasa (2/6/2009).
Arif mengaku sudah mengusulkan penyempurnaan rumus kelulusan bagi peserta UN di daerah sejak setahun lalu. Namun dia tidak mengetahui alasan usulannya tidak ditanggapi.
Arif menilai, kecurangan UN di daerah tergolong tinggi. Apalagi sekolah di daerah diperlakukan tidak adil. "Sekolah di daerah-daerah ini harus diperbaiki ke depannya," kata mantan Kepala Sekolah Lab School ini.
Atas kejadian ini, Arif setuju jika UN diulang. Meski demikian, semua pihak baik pemerintah, guru, dan orangtua harus bertanggung jawab terhadap kasus ini.
"Yang bertanggung jawab pelaksana dari mulai atas hingga ke bawah. Dari pemerintah, orang tua, murid, guru, termasuk saya ikut bersalah," tandasnya.
Duch benar² gagal nie keliatanya pendidikan indonesis... apakah karena kurang alokasi anggaran untuk pedidikannya yak.... atau..........aaakhh mumet juga mikirin pendidikan indonesia dah...
Sumber: http://detiknews.com
Siswa 33 SMA Tak Lulus 100 %
an4k`SinGKonG, Selasa, Juni 02, 2009
Label:
News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
waduh belum final udah ada bocoran yang bikin patah semangat gitu hehe
Disini juga ada 2 sekolah yang harua ujian ulang.
Bocor lagi-bocor lagi.. Kapan mau maju ya bangsa ini..?
BANGSA INI TIDAK AKAN PERNAH MAJU SELAMA PENDUDUK DAN PEMIMPINNYA MASIH MENGGUNAKAN SISTEM POLITIK DAN BERUJUNG MONEY ORIENTED.KARENA POLITIK MENGAJARKAN PARA PELAKUNYA MENJADI PENJAHAT SECARA TERSELUBUNG.
nasib - nasib
kalau dapet bocoran tidak di cocokan tapi langsung di tulis di lembar jawaban
namanya juga indonesia
ini harus jadi bahan pemikiran serius pemerintah, apakah sistem yang digunakan selama ini sudah bagus diterapkan di dunia pendidikan kita atau perlu adanya evaluasi sistem lagi..