Jakarta – Redaksi Arrahmah.com mengecam penetapan daftar pencarian orang (DPO) dan penculikan terhadap pimpinan dan pemilik Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdulrahman. Situs berita muslim ini menilai polisi telah memerangi umat Islam.
“Ini memperjelas bahwa perang melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan kaum Muslimin,” tulis Pemimpin Redaksi Arrahmah Muhammad Fachri dalam keterangan yang dikirim ke redaksi detik.com, Selasa (25/8/2009).
Fachri menyayangkan aparat yang asal main tangkap dan main culik pada orang yang menyuarakan Islam. Menurut Fachri, Jibriel siang hari baru saja dijadikan DPO oleh Polri, sore harinya ‘diculik’ orang tak dikenal dan diperlakukan dengan kasar.
Hingga kini keluarga Jibriel dan redaksi Arrahmah masih belum mengetahui keberadaan Jibriel. Pertemuan ayah Jibriel, Abu Jibriel dengan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna di Mabes Polri tidak membuahkan hasil.
“Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang ‘menculik’ Jibriel. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera,” jelas Abu Jibriel.”
Aparat Arogan, Tangkap Paksa M Jibriel
Jakarta (Arrahmah.com) – Inilah tingkah polah aparat di negeri ini. Main tangkap, main culik, khususnya kepada Muslim dan siapa pun yang menyuarakan Islam. M Jibriel Abdulrahman, pimpinan Ar Rahmah Media dan pengelola situs Arrahmah.com, yang konsisten menyuarakan berita dunia Islam dan jihad dunia, yang siang hari baru saja dijadikan DPO oleh Polri, sore harinya ‘diculik’ orang tak dikenal. Anehnya, Kadiv Humas Mabes Polri tidak tahu siapa aparat yang melakukan kekejian tersebut. Tindakan ini tentu saja patut disayangkan dan memperjelas bahwa perang melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan kaum Muslimin.
Cara Preman Perangi Islam
Mikaiel, adik M Jibriel menuturkan bahwa kakaknya dibawa paksa oleh tiga orang berbadan besar. Mikaiel menuturkan :
“Di dekat rumah saya lihat kakak saya ditangkap tiga orang berbadan besar. Saya lihat dia (Jibril) diborgol,” kata Mikaiel usai bertemu Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2009).
Kemudian Jibril dimasukkan ke dalam mobil Honda CR-V silver bernopol B 8190 CX. Mobil itu langsung melesat ke arah Pondok Cabe, Jakarta Selatan. “Kami sempat ngejar, tapi kehilangan jejak di Pondok Cabe,” kata Mikaiel.
Padahal saat itu M Jibriel akan ke rumah ayahnya, Ustadz Abu Jibriel. Beliau bermaksud menyerahkan berkas-berkas Masjid Al Munawwarah yang kemarin diteror oleh habib palsu, Abdurrahman Assegaf. Kemarin ayahnya (Ustadz Abu Jibriel) yang difitnah, kini anaknya. Subhanallah!
Ustadz Abu Jibriel sendiri tidak habis fikir, mengapa aparat kepolisian bisa berbuat anarkis dan bergaya preman dalam menangani kaum Muslimin. Beliu juga heran, mengapa usahanya untuk mencari anaknya ke Mabes Polri tidak membuahkan hasil. Ustadz Abu Jibriel juga didampingi oleh Legal Coorporate Ar Rahmah Media saat itu.
Ustadz Abu Jibriel mengatakan :
“Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang ‘menculik’ Jibril. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera.
“Pak Nanan bilang tidak tahu tapi dia bilang akan cari tahu. Akan dikroscek,” kata pria kelahiran Lombok ini.
Abu Jibril mengatakan, hingga saat ini dirinya tidak tahu di mana anak sulungnya berada. “Dia diambil orang tidak dikenal, dicegat di tengah jalan, diperlakukan dengan tidak beradab,” sesalnya.
Ustadz Abu Jibriel juga menuturkan kebiadaban tiga orang tak dikenal itu, yakni menengkurapkan M Jibriel, menginjak, dan lalu memborgolnya. Ketika pengacara Arrahmah.com bertanya akan dibawa kemana, dan dikatakan bahwa dia (M Jibriel) harus didampingi pengacara, para preman itu mengatakan nanti, nanti.
Dakwah dan Jihad Diperangi
Ironis dan sangat disayangkan saat ini kaum Muslimin kembali diperangi dengan jargon memerangi terorisme. Padahal perang melawan terorisme ini adalah arahan Amerika untuk membungkam kebangkitan Islam di seluruh negeri. Begitu juga dengan syariat jihad, diperangi, seolah-olah siapapun yang berbicara jihad dan menyuarakan jihad adalah teroris yang harus diperangi.
M Jibriel, pimpinan Ar Rahmah Media dikenal aktif dalam dakwah, khususnya dakwah media. Beliau selain mengelola situs Arrahmah.com, Facebook, juga penerbitan. Ar Rahmah Media sangat dikenal sebagai situs Berita Dunia Islam dan Jihad Dunia. Situs ini tentu saja sering membuat gerah musuh-musuh Islam.
Nama M Jibriel muncul ketika polisi menyebut beliau sebagai tersangka teroris baru dalam peristiwa di hotel JW Marriot dan Ritz Calrton. Media pada umumnya juga langsung mengamini dan membuat berita-berita dan mengomentari secara provokatif, tanpa melihat proses lebih lanjut dan melakukan crosschek. Apalagi tindakan aparat yang langsung ciduk dan culik M Jibriel, sungguh sebuah tindakan tidak beradab dan jelas-jelas memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Ini jelas tindakan yang tidak bisa dibiarkan dan sangat mengusik ketenangan kaum Muslimin. Nampaknya saat ini dakwah dan jihad ikut-ikutan diperangi.
Dengan ini pula, segenap redaksi Arrahmah.com dan personil Ar Rahmah Media memohon doa seluruh kaum Muslimin agar memberikan support dan doa kepada M Jibriel, agar beliau dimudahkan urusannya oleh Allah SWT dan semoga dalam kondisi baik-baik saja. Semoga dakwah Islam tetap tegak dan Islam bisa menjadi Rahmatan lil Alamien. Insya Allah. [fachry/arrahmah.com]
Silahkan pada berkomentar sendiri-sndiri dan menyimpulkannya yak....
Situs Arrahmah.com Nilai Polri Perangi Umat Islam
an4k`SinGKonG, Jumat, Agustus 28, 2009
Label:
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hmm,... mbuhlha, biar 'orang atas' aja yang ngurus. Kita2 belum nyendak mikir kesitu-situ