Firman Allah dalam Q.S Al-Ahzab: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Kemarin di sana sini banyak dari kalangan umat islam di indonesia khususnya yang memperingati satu hari yang agung yaitu Peringatan Hari Lahir Baginda kita Nabi Muhammad SAW, atau yang lebih di kenal denga Maulid Nabi Muhammad SAW.
Di Musholla, Masjid nampak sangat ramai sekali orang orang dengan berbagai macam cara untuk merayakanya. Tapi kebanyakan dengan mengadakan acara Pengajian. Dari salah satu refleksinya adalah bagaimana kita mengambil Keteladanan Nabi yang telah mengeluarkan Ummat dari jaman jahiliyyah menuju jaman atau tatanan masyarakat yang Islamiyah tentunya.
Yang paling penting dari itu semua adalah bukan acara seremonal nya saja yang kita bangga-banggakan karena sangat meriah tentunya, tapi kita harus dapat mengambil hikmah dari Keteladanan Nabi, bagaiman Sifat dan Akhlaq Beliau dan mengamalkannya. Sehingga keimanan kita bisa bertambah. Karena hanya dengan keimanalah kita bisa selamat di dunia dan akhirat kelek.
Beberapa hikmah yang harus lebih kita tingkatkan adalah:
1) Meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.
2) Senantiasa bershalawat sebagai wujud rasa syukur atas kehadiran beliau ke dunia ini untuk membimbing seluruh umat manusia . “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (Q.S Al-Ahzab:56)
3) Mengagungkan/memuliakan ajarannya, yaknia gama Islam. Kita harus bangga dengan ajaran Islam dan tidak terpengaruh dengan paham (ajaran) lain di luar Islam.
4) Senantiasa bertekad untuk memperjuangkan kebenaran ajaran nabi Muhammad, setidak-tidaknya untuk diri kita sendiri dengan cara bersikap disiplin, tertib dan membina akhlak/moralitas yang baik.
5) Dapat mengamalkan seluruh ajaran Al-Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Dan yangtidak kalah pentingnya adalah kita harus bisa memiliki salah satu sifat Nabi yaitu jujur. Keadaan benar dalam hati serta Selanjutnya Shidqul hadits, yaitu benar atau jujur dalam ucapan dan perkataan. Seseorang dapat dikatakan jujur dalam perkataan apabila semua yang diucapkannya adalah suatu kebenaran bukan kebatilan. Di samping itu perlu ada Shidqul ‘amal, yaitu benar perbuatan atau beramal shaleh sesuai dengan syari’at Islam.
Sifat shidiq akan mengantarkan seseorang ke pintu gerbang kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Karenanya Rasulullah SAW. memerintahkan setiap muslim untuk bersikap shidiq dalam segala hal di antaranya dalam tiga hal di alas. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 177.
Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang sang telah jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebaqai seorarig yang jujur (shidiq). Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Oranq yang selalu berbohonq dan mencari-cari kebohongan, akan ditulis oleh Allah sebaqai pembohonq (kadzdzab)”. (HR. Bukhari)
Sifat shidiq adalah “tambang emas” dalam diri seseorang yang sangat berharga. Dan sifat inilah yang dijadikan standar kepercayaan orang lain kepadanya. Apabila seseorang telah kehilangan sifat shidiq, maka hilanglah arti dirinya, karena tiada yang mau mempercayainya.
Sikap ini pula yang amat diperlukan di dalam membangun bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
Allahu a‘lam bishawab
Semoga kita bisa mengamalkannya sekuat tenaga kira.. amiiieennn...
Dari: berbagai sumber
Memetik Hikmah Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
an4k`SinGKonG, Selasa, Maret 10, 2009
Label:
Renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar
MakaSih Yaa sobat, TelaH meluangkan Waktunya untuk membaca dan komentarnya, mudah mudahan sudi untuk datang dan koment lagi......MIZZ U ALL..!!!